taukah
anda ?????
bagaimana
cara semut memanggil temannya untuk memberitahu ada makanan yang ditemukannya
itu???
Dalam
Al Quran terdapat informasi menarik saat membicarakan tentara Nabi Sulaiman as.
Dan disini ada menyebut tentang adanya system komunikasi yang maju diantara
semut. Ayat itu adalah :
“Hingga
apabila mereka sampai dilembah semut, berkatalah seekor semut : “ Hai
semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml 23 :
18)
Dalam
penelitian ilmiah tentang semut pada abad ini menunjukkan adanya jaringan
komunikasi yang luar biasa diantara makhluk ini. Dalam artikel dimajalah
National Geo-grafhic, hal ini dijelaskan:
”Dalam kepala semut terdapat
organ-organ indra majemuk, besar dan kecil, untuk menangkap isyarat visual dan
kimiawi yang vital bagi koloni, yang mungkin terdiri atas sejuta lebih pekerja,
yang semuanya betina. Otaknya mengandung setengah juta sel saraf, matanya
majemuk, antenanya berfungsi sebagai hidung dan ujung jari. Tonjolan dibawah
mulut menjadi indra pengecap, bulu menjadi indra peraba.”
Sekalipun
kita tidak perhatikan, semut memiliki metode komunikasi yang cukup berbeda
berkat organ pengindra mereka yang peka. Mereka menggunakan organ indra ini setiap
saat dalam hidup mereka, dari menemukan mangsa hingga saling mengikuti
sesamanya, dari membangun sarang hingga bertarung.
Dalam
penelitian yang dilakukan pada makhluk social seperti semut, lebah, dan rayap
yang hidup berkoloni, respon hewan-hewan ini dalam proses komunikasi
digolongkan dalam beberapa katagori utama : Mengambil posisi siaga, bertemu,
dan membersihkan, bertukar makanan cair, mengelompokan, mengenali, mendeteksi
kasta.
Bagaimana
cara mereka bertukar informasi antar kelompok semut????. Ini pertanyaan yang
sangat menarik sekali. Pertama, semut pencari pergi ke sumber makanan yang baru
ditemukan. Lalu mereka memanggil semut lain dengan cairan yang disebut feromom,
yang disekresikan dalam kelenjar-kelenjar mereka. Saat kerumunan disekitar
makanan membesar, sekresi feromon membatasi pekerja. Jika makanan sangat kecil
dan jauh, pencari menyesuaikan jumlah semut yang mencoba mencapai makanan
dengan mengeluarkan isyarat. Jika makanan besar, semut itu mencoba lebih giat
untuk meninggalkan lebih banyak jejak, sehingga lebih banyak semut dari sarang
yang dalam konsumsi makanan dan pemindahannya kesarang, karena disini ada kerja
tim yang sempurna.
Begitulah
cara bagaimana semut bisa berkomunikasi. Ada suatu ayat yang menyebutkan lebah
yang tatanan sosialnya semut. Yang artinya:
“Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
Sesungguhnya dari ayat ini banyak
sekali makna yang kita dapat simpulkan. Kita sebagai manusia tidak pernah mau
memikirkan bahwa binatang seperti semut itu bisa hidup berkoloni, bisa
berkomunikasi dan hidup dengan damai dan ideal. Kita tidak menyadari itu. Kalau
kita mau berfikir dan mememahami kenapa semut bisa seperti itu, maka hidup
manusia pastilah bisa lebih baik dan lebih makmur. Semut saja bisa akur masa’
manusia malah saling betengkar, padahal manusia diberi otak untuk berfikir,
semut aja bisa kenapa manusia nggak bisa?????? Itu menjadi tanda Tanya bagi
diri kita sendiri, sebagai instropeksi diri sendiri.
Semoga artikel ini dapat
bermanfaat bagi sesama, Amin Ya Robbal Alamin.
referensi : Harun Yahya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar