Cari Blog Ini

Iklan Baris

Selasa, 08 November 2011

Semut bisa bekomunikasi????????????


taukah anda ?????
bagaimana cara semut memanggil temannya untuk memberitahu ada makanan yang ditemukannya itu???
Dalam Al Quran terdapat informasi menarik saat membicarakan tentara Nabi Sulaiman as. Dan disini ada menyebut tentang adanya system komunikasi yang maju diantara semut. Ayat itu adalah :
“Hingga apabila mereka sampai dilembah semut, berkatalah seekor semut : “ Hai semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml 23 : 18)
Dalam penelitian ilmiah tentang semut pada abad ini menunjukkan adanya jaringan komunikasi yang luar biasa diantara makhluk ini. Dalam artikel dimajalah National Geo-grafhic, hal ini dijelaskan:
”Dalam kepala semut terdapat organ-organ indra majemuk, besar dan kecil, untuk menangkap isyarat visual dan kimiawi yang vital bagi koloni, yang mungkin terdiri atas sejuta lebih pekerja, yang semuanya betina. Otaknya mengandung setengah juta sel saraf, matanya majemuk, antenanya berfungsi sebagai hidung dan ujung jari. Tonjolan dibawah mulut menjadi indra pengecap, bulu menjadi indra peraba.”
Sekalipun kita tidak perhatikan, semut memiliki metode komunikasi yang cukup berbeda berkat organ pengindra mereka yang peka. Mereka menggunakan organ indra ini setiap saat dalam hidup mereka, dari menemukan mangsa hingga saling mengikuti sesamanya, dari membangun sarang hingga bertarung.
Dalam penelitian yang dilakukan pada makhluk social seperti semut, lebah, dan rayap yang hidup berkoloni, respon hewan-hewan ini dalam proses komunikasi digolongkan dalam beberapa katagori utama : Mengambil posisi siaga, bertemu, dan membersihkan, bertukar makanan cair, mengelompokan, mengenali, mendeteksi kasta.
Bagaimana cara mereka bertukar informasi antar kelompok semut????. Ini pertanyaan yang sangat menarik sekali. Pertama, semut pencari pergi ke sumber makanan yang baru ditemukan. Lalu mereka memanggil semut lain dengan cairan yang disebut feromom, yang disekresikan dalam kelenjar-kelenjar mereka. Saat kerumunan disekitar makanan membesar, sekresi feromon membatasi pekerja. Jika makanan sangat kecil dan jauh, pencari menyesuaikan jumlah semut yang mencoba mencapai makanan dengan mengeluarkan isyarat. Jika makanan besar, semut itu mencoba lebih giat untuk meninggalkan lebih banyak jejak, sehingga lebih banyak semut dari sarang yang dalam konsumsi makanan dan pemindahannya kesarang, karena disini ada kerja tim yang sempurna.
Begitulah cara bagaimana semut bisa berkomunikasi. Ada suatu ayat yang menyebutkan lebah yang tatanan sosialnya semut. Yang artinya:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
Sesungguhnya dari ayat ini banyak sekali makna yang kita dapat simpulkan. Kita sebagai manusia tidak pernah mau memikirkan bahwa binatang seperti semut itu bisa hidup berkoloni, bisa berkomunikasi dan hidup dengan damai dan ideal. Kita tidak menyadari itu. Kalau kita mau berfikir dan mememahami kenapa semut bisa seperti itu, maka hidup manusia pastilah bisa lebih baik dan lebih makmur. Semut saja bisa akur masa’ manusia malah saling betengkar, padahal manusia diberi otak untuk berfikir, semut aja bisa kenapa manusia nggak bisa?????? Itu menjadi tanda Tanya bagi diri kita sendiri, sebagai instropeksi diri sendiri.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sesama, Amin Ya Robbal Alamin.




referensi : Harun Yahya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar