Pembaruan berasal dari kata baru, yakni sesuatu yang
belum pernah ada, tidak pernah dilihat, tidak pernah diketahui atau didengar
sebelumnya. Pembaruan mengandung makna memperbaiki agar menjadi baru, atau mengganti dengan yang baru.
Pembaruan dalam kata benda mengandung makna
perbuatan atau cara memperbaharui. Di Indonesia pembaruan diistilahkan dengan
modernisasi, yang asal muasalnya kata ini serapan dari bahasa asing yaitu
modernization. Istilah ini kemudian masuk kedalam kajian keislaman bersama
dengan masuknya kebudayaan Barat ke dunia Timur.
Dalam kaitannya dengan pembaruan pemikiran
keislaman, pasti ada dampak positif yang dapat diberikan terhadap pembangunan
bangsa :
Pertama, pentingnya pemahaman agama yang lebih rasional.
Kedua, pembaruan Islam menawarkan kesadaran
pluralistic (keragaman pendapat, pemahaman, etnik dan agama) secara tulus.
Ketiga, pembaruan Islam menekankan dengan kuat
sekali dinamika manusia, tidak menyerah pada nasib (taqdir) melainkan manusia
mempunyai peranan besar dalam kehidupannya.
Keempat, pembaruan Islam menekankan dengan kuat
penguasaan ilmu dan teknologi, bahkan menganjurkan pengadopsian secara selektif
atau peminjaman prestasi keilmuan dari berbagai bangsa didunia tanpa dibatasi
oleh Negara, agama dan etnis.
Kelima, apa yang dilakukan para pembaru dengan
perampingan taqlid,pemahaman rasional, dan kesadaran pluralistic adalah
merupakan upaya untuk meraih kemajuan bersama al Quran dan hadits.
Fundamentalisme adalah suatu istilah yang bukan berasal
dari terminology Islam, tradisionalisme dan modernisme, tetapi berasal dari
bahasa inggris yang lahir dalam konteks historis keagamaan di dunia Kristen
Amerika Serikat.
Fundamentalisme dalam penggunaan istilah ini telah
mengalami kesimpang siuran makna dan bahkan cendrung menjadi istilah yang bias
(berat sebelah) dan pejorative (merendahkan) bahkan seringkali digunakan dengan
konotasi negative. Hal ini karena disebabkan karena dilatar belakangi munculnya
fundamentalisme itu sendiri; fundamentalisme lahir dalam situasi konflik antar
budaya urban dan budaya pedesaan dalam sejarah Amerika Serikat pada masa pasca
perang Dunia I, yang muncul dengan situasi depresi nilai-nilai agraris dalam
proses industrialisasi dan urbanisasi di negeri itu. Kedua fundamentalisme
merupakan gerakan reaksi terhadap pola peradaban yang timbul dari proses
industrialisasi dan urbanisasi. Ketiga aliran ini melawan arus pemikiran ilmiah
yang mendasarkan diri pada penalaran dan arus sekluarisme.
Kata intelektual merupakan istilah filsafat yaitu
asal kata dari intelligence, yang dipakai untuk menjelaskan kekuatan pikiran
yang ada dalam diri manusia. Dalam perspektif filsafat bahwa manusia mempunyai
dua kekuatan, yaitu intelektual yaitu suatu kepribadian menalar, menelitik,
mengkritik, membuat pemecahan masalah dan sebagainya, kedua hati nurani yaitu
kepribadian merasa, merasakan kebahagian ketakutan dan keyakinan.
Istilah rabbaniyyah terdapat dalam al Quran artinya
orang-orang yanga berketuhanan. Orang ini mempunyai semangat ketuhann dalam
hidupnya atau semangat berketuhanan yang merupakan inti dari semua ajaran Nabi
dan Para Rasul Allah SWT.
Intinya adalah bahwa dalam Al Quran ditekankan
Intelektual rabbani dapat dipahami sebagai intelektual atau orang terpelajar
yang memfungsikan akalnya dalam memikirkan, menganalisis, merenungkan fenomena
alam dan kehidupan serta dalam mencari pemecahan setiap masalah yang
dihadapinya dan masyarakatnya dan tetap berketuhanan.
Di Indonesia intelektual rabbani secara terminologis
disebut sebagai cendikiawan muslim. Bahkan wadah yang digunakan di Indonesia
dalam sebutan organisai yaitu ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia).
Ada tiga alasan untuk membicarakan intelektual
rabbani yaitu: pertama, kenyataan sejarah bahwa intelektual menempati posisi
yang sangat strategis dalam perkembangan setiap bangsa,terutama dalam sains dan
teknologi modern yang berhasil melakukan gerakan perubahan. Kedua kenyataan
sejarah bahwa mayoritas penduduk bangsa ini beragama islam, sehingga hasil
tindakannya bangsa ini dalam pembangunan yang dianggap paling bertanggung
jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar